Beginner4 minDevelopment

API (Application Programming Interface)

Pelajari tentang API dalam konteks Web3 - jembatan yang menghubungkan aplikasi dengan teknologi blockchain.

Apa Itu API?

API itu kayak pelayan di restoran. Kamu (pengguna) duduk dan pesan makanan, pelayan nyampaikan pesan itu ke dapur (server), lalu balik lagi bawa makanan ke kamu. Di Web3, API membantu aplikasi berkomunikasi satu sama lain, tanpa perlu tahu cara kerja dalamannya.

Definisi: Dalam konteks blockchain, API memungkinkan website, dompet, atau layanan Web3 terhubung ke jaringan kripto atau smart contract. Jadi, API adalah jembatan antara antarmuka pengguna dengan teknologi di belakang layar.

Kenapa API Penting?

Tanpa API, dunia Web3 akan jadi sangat teknis dan sulit dipakai. Dengan API, pengguna bisa login pakai wallet, cek saldo, kirim transaksi, bahkan farming DeFi cukup klik tombol. Contoh API populer: • Etherscan API untuk baca data blockchain Ethereum • Coingecko API untuk ambil harga token • WalletConnect API untuk hubungkan dompet ke DApp

Cara Kerja API

API bekerja lewat permintaan (request) dan balasan (response). Misalnya, kamu buka aplikasi DeFi, dan ingin tahu saldo kamu. Aplikasi kirim permintaan ke node Ethereum via API, lalu API jawab: saldo kamu sekian ETH. API bisa bersifat: • Read-only: hanya ambil data (misalnya harga token) • Write: mengirim perintah (misalnya buat transaksi)

Risiko & Kekurangan

• Ketergantungan pada Pihak Ketiga: Kalau API down, aplikasi bisa mati. • Keamanan: API yang tidak dibatasi bisa dieksploitasi hacker. • Latency: Data lambat = pengalaman buruk bagi pengguna.

Penutup

API mungkin gak se-seksi NFT atau token, tapi dia adalah tulang punggung semua aplikasi Web3 yang lancar dan modern. Kalau kamu developer, pahami API. Kalau kamu pengguna, hargai betapa besar perannya di balik satu klikmu.

Kata Kunci Terkait:

APIApplication Programming InterfaceWeb3blockchainEtherscanCoingeckoWalletConnectsmart contract
Dipublikasikan: 15/1/2024
Kategori: DevelopmentLevel: Beginner

Daftar Isi